Anak Cerdas Indonesia: Mengukir Prestasi Sejak Usia Dini
Shafaindonesia.online Empat Lawang
Sabtu,14 Desember 2024.
Berprestasi tidak memandang usia,Kata-kata tersebut layak disematkan pada Corry famella, siswi SD Negeri 06 Tanggarasa Sikap Dalam, Empat Lawang.
Di usianya yang masih SD,Amel sapaan akrabnya, Ketika berbincang dalam Program Anak Cerdas Indonesia,mengungkapkan kepada awak media Shafa Indonesia.online Sum-Sel hari Sabtu jam 10.00-10.30 ini, Amel mengatakan, kunci untuk meraih prestasi adalah disiplin dan giat belajar.
Terlebih, ia mengaku suka dengan mata pelajaran MTK Hal itu menjadikan ia bisa berprestasi.
“Saya paling suka mata pelajaran MTK, khususnya sistem perhitungan,Karena itu pelajaran yang menyenangkan.” Ujarnya, Sabtu, (14/12/2024).
“Amel” juga mengaku bahwa ia bercita-cita ingin menjadi Guru,agar bisa menolong mencerdaskan anak bangsa. Ketika diwawancarai oleh Bapak Saroni,Corry famella(Amel)menjelaskan bahwa untuk meraih cita-cita nya seorang Guru ia harus rajin belajar dan juga harus mencintai pelajaran MTK. Meski tak dipungkiri, bahwa Amel juga mengaku pernah bosan ketika belajar.
“Biasanya kalau lagi bosan belajar, saya main game. Selesai main game, saya belajar lagi.” Imbuhnya.
Menemukan bakat anak bukanlah hal yang muda Menurut Bundanya Amel, sebagai orang tua, sangat penting bisa memahami dan menyelami bakat minat anaknya Apalagi hal-hal yang disukai anaknya.Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan potensi bakat minat yang dimiliki anak.
“Saya selalu memberikan waktu untuk berdiskusi dengan anak saya. Apa sih hal-hal yang dia sukai.
Dan saya benar-benar mengoptimalkan hal-hal yang disukai anak,Kebetulan Amel ini suka dengan MTK,Sehingga saya mencari informasi, apakah ada info lomba-lomba, dan ternyata ada. Saya tawarkan dulu ke Amel, mau tidak ikut lomba? Ternyata dia mau. Sehingga tidak ada paksaan dari orang tua kepada anak.” Ujarnya.
Tidak hanya itu saja, Ibunda Amel juga menerapkan reward kepada anaknya, ketika ia telah mampu meraih target nya, atau mampu hafalan dan mengerjakan PR nya dengan baik.
“Tips parenting saya adalah beri anak reward. Tidak usah mahal, yang penting anak itu bisa merasakan bahwa usahanya ternyata dihargai.
Misalnya, makan di luar rumah,Hal-hal kecil tersebut mampu memberikan motivasi kepada anak,untuk bisa meraih prestasi.
Tapi saya tidak menyebutkan di awal kalau dia bisa dapat reward, karena saya takut jika disebutkan di awal, itu menjadi tujuan prestasi nya dia adalah reward.
Dan itu tidak baik, karena nanti jatuhnya Pamrih.” Jelasnya.
Tidak hanya dukungan atau support orang tua saja yang sangat penting bagi perkembangan prestasi siswa.
Dukungan dari sekolah pun sangat besar untuk mencetak siswa berprestasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Ibu Nopi Susanti,S.Pd dari SDN.06 Sikap Dalam,Bahwa untuk melihat apakah siswa ini berprestasi atau tidak, harus dilakukan “diagnosa” terlebih dahulu.
“Sebagai tenaga pendidik, penting untuk melakukan “diagnosa” kepada anak didiknya. Tujuannya untuk mengetahui apa bakat minatnya,potensi yang dimiliki,hingga bagaimana kondisi psikologisnya. Hal ini penting, agar anak bisa mengenali dan mengoptimalkan bakat minat yang dimilikinya.” Terangnya.
Dijelaskan Ibu Nopi bahwa pihak sekolah sejauh ini memberikan dukungan lebih kepada para siswa siswi nya, salah satunya melalui pembelajaran, mulai dari aktivitas,Math day, Sains day dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang memang difasilitasi untuk menampung bakat minat anak tutupnya.
Journalis : Surya dilaga