GeneralLatestNews

IARSI Mengungkap Proyeksi Ekonomi Indonesia pada Kuartal Pertama 2025 Akan Lebih Baik

shafaindonesia.online, Jakarta – Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) hari ini merilis hasil kajian internal mengenai proyeksi ekonomi Indonesia untuk kuartal pertama tahun 2025. Mayoritas anggota IARSI tidak yakin bahwa kondisi ekonomi pada kuartal pertama 2025 akan lebih baik dibandingkan kuartal terakhir 2024.

Hasil kajian ini sejalan dengan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2024 melambat menjadi 4,95 persen year on year (yoy). Konsumsi rumah tangga juga mengalami perlambatan, hanya naik 4,91 persen (yoy), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 4,93 persen.

Selain itu, Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dari bulan Mei hingga September 2024. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Oktober yang diterbitkan oleh Bank Indonesia berada di angka 121,1, turun dari IKK September sebesar 123,5. Proporsi pekerja penuh waktu (yang bekerja sedikitnya 35 jam seminggu) turun dari 68,92 persen menjadi 68,06 persen, sementara setengah pengangguran (yang bekerja di bawah 35 jam seminggu) naik dari 6,68 persen menjadi 8 persen. Kelas menengah juga turun dari 57,33 juta pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta pada tahun 2024, yang berarti dalam periode lima tahun, kita kehilangan 9,48 juta kelas menengah.

Data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menunjukkan bahwa per Oktober 2024, terdapat 59.796 orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), naik 31,13 persen dari tahun lalu.

Pada kuartal pertama 2025, meskipun akan ada momen hari raya Idul Fitri yang diprediksi dapat meningkatkan belanja konsumsi rumah tangga, pemberlakuan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen diperkirakan akan berimbas pada tambahan pengeluaran bagi masyarakat menengah bawah, yang justru dapat melemahkan daya beli masyarakat.

Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) akan terus memantau perkembangan ekonomi nasional dan berharap pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat segera mengambil langkah-langkah strategis yang lebih berdampak untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dimasa kondisi yang akan sangat menantang di kuartal pertama tahun 2025 nanti.

Sumber : Press Release IARSI